Diberdayakan oleh Blogger.
On Rabu, 18 Agustus 2010 1 komentar

Ditulis oleh infokito di/pada 21 Agustus 2009

Sime Darby Plantation, investor dari Malaysia yang selama ini menggarap sektor perkebunan, berminat menggarap sektor batu bara di Sumatra Selatan (Sumsel). Sumsel menyumbang 40 per sen produksi batu bara nasional. Keinginan investor negeri jiran tersebut disampaikan Amir Mahmood, Head Corporate Communication Sime Darby pada acara South Sumatera Initiative yang dilaksanakan BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sumsel, di Palembang, Rabu (19//8).
Menurut Amir Mahmood, perusahaan Malaysia yang telah menanamkan investasinya di bidang perkebunan di Sumsel kini akan mengembangkan sektor pertambangan khususnya batu bara. ‘’Untuk melaksanakan investasi tersebut kami masih perlu beberapa tahapan sampai kepada kesepakatan dan kesepahaman,’’ kata Amir.
Gubernur Sumsel, Alex Noerdin, yang membuka pertemuan tersebut mengatakan, potensi pertambangan di Sumsel belum digarap optimal. Terutama untuk batu bara, potensi yang tersedia tidak habis dieksploitasi sampai 1.800 tahun ke depan. ‘’Cadangan batu bara nasional 22,24 milliar ton dan 40 persen di antaranya disumbang dari Sumsel. Karenanya wajar kemudian kalau provinsi ini dikenal sebagai provinsi lumbung energi. Hanya saja, penggarapannya baru bisa mencapai 10 juta ton per tahun,’’ kata Alex.
Saat ini pemain besar di Sumsel baru PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk dengan produksi tahun lalu 10 juta ton per tahun. Diakui bahwa investasi di sektor pertambangan Sumsel masih terkendala sarana transportasi, seperti jalur kereta api dari pelabuhan Tanjung Api Api ke Muara Enim-Lahat. Namun Alex meyakinkan dibangun jalur kereta api rel ganda. Sementara itu, Ketua Umum BPP Hipmi, Erwin Aksa, meminta agar pemerintah daerah menekan pemerintah pusat agar dapat mengembangkan sumber daya alam Sumsel yang cukup besar.
Para pengusaha dari Malaysia tersebut berkunjung ke Palembang atas undangan BPP Hipmi dan BPD Hipmi Sumsel. Pertemuan antara pengusaha Malaysia-Indonesia yang berlangsung selama dua hari tersebut membahas peluang investasi di provinsi tersebut. Dipilihnya Sumsel sebagai tuan rumah karena sebagian pengusaha Malaysia tersebut sudah ada yang menanamkan investasi di provinsi ini.
Di hadapan para pengusaha Malaysia, Ketua BPD Hipmi Sumsel, Dodi Reza Alex, menjelaskan bahwa Sumsel memiliki potensi yang sangat besar di bidang perkebunan dan pertambangan. Upaya optimalisasi potensi ini dilakukan pemerintah daerah, antara lain rencana pelabuhan Tanjung Api Api yang bakal mendorong produksi batu bara di Sumsel.*oed/republika
Entri ini dituliskan pada 21 Agustus 2009 pada 6:55 am dan disimpan dalam Sumatera bagian Selatan. Bertanda: Batu Bara, Pertambangan, potensi sumsel, sumsel. Anda bisa mengikuti setiap tanggapan atas artikel ini melalui RSS 2.0 pengumpan. Anda bisa tinggalkan tanggapan, atau lacak tautan dari situsmu sendiri.

baca selengkapnya ..
On 0 komentar

JAKARTA, KOMPAS.com - China Railway meneken kontrak senilai 32,8 miliar yuan atau setara 4,8 miliar dollar AS untuk membangun dan mengoperasikan jaringan kereta api angkutan batubara di Sumatera Selatan selama dua puluh tahun setelah jaringan itu siap beroperasi.
Kantor berita Reuters mengabarkan, China Railway meneken kontrak tersebut dengan perusahaan Indonesia Bhakta Hill Pan Pacific Railway Corp. "Nilai kontraknya terdiri dari 1,3 miliar dollar AS untuk pekerjaan konstruksi selama empat tahun. Dan 3,5 miliar dollar AS untuk pekerjaan perawatan," dalam laporan tertulis China Railway kepada Shanghai Stock Exchange, Kamis (25/3).
China Railways akan bertanggung jawab untuk menggarap keseluruhan proyek, mulai dari desain, konstruksi, sampai perawatan jalur kereta api itu.

Menurut laporan perusahaan, nilai kontrak jangka panjang tersebut setara dengan 14 persen nilai pendapatan perusahaan pada tahun 2008 lalu. Sehingga tidak berdampak pada pendapatan perusahaan tahun ini, karena jalur tersebut baru akan beroperasi empat tahun ke depan. Sayangnya, tidak disebutkan rute asal dan tujuan yang akan dibangun China Railway dalam proyek tersebut.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Nugroho Indrio mengaku belum mengetahui rencana China Railway membangun jaringan kereta tersebut di Sumatera Selatan. Bahkan, Nugroho juga belum pernah mendengar nama Bhakta Hill Pan Pacific Railway Corp yang disebut merupakan perusahaan mitra dari Indonesia.

"Tetapi kami akan mendukung setiap rencana keterlibatan swasta dalam proyek pengembangan kereta api di Indonesia, sesuai undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian. Swasta akan banyak dilibatkan dalam proyek kereta, karena keterbatasan pendanaan pemerintah," kata Nugroho.

Menurutnya, izin pembangunan jaringan kereta api diterbitkan oleh Pemerintah Daerah tempat dimana proyek dikerjakan. Sementara, Pemerintah Pusat hanya menerbitkan rekomendasi atas rencana pembangunan proyek tersebut.

"Dalam mengeluarkan rekomendasi, kami mengevaluasi aspek teknisnya. Misalnya standar keselamatan, radius, engineering design serta spesifikasi sarana pra sarananya. Setelah itu rekomendasi diserahkan kepada Pemerintah Daerah untuk kemudian menerbitkan izinnya," kata Nugroho. (Reuters/Gentur Putro Jati/KONTAN)

baca selengkapnya ..
On 0 komentar

Produksi batubara nasional yang meningkat serta ekspektasi naiknya permintaan di pasar global membuat industri di sektor ini tak pernah kehilangan peminat. Tak hanya investor lokal tetapi juga asing. Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) yakin bahwa produksi batubara lokal tahun ini secara keseluruhan mampu mencapai 250 juta ton. Angka itu bertambah, dimana produksi batubara pada 2010 diperkirakan akan mencapai 270 juta ton. Di lain sisi, negara pengekspor sumber energi tersebut, kini terlihat mulai mengambil posisi di Indonesia. Salah satunya China, yang mulai melirik perusahaan tambang batubara dalam negeri untuk kerjasama. Selain untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar pembangkit listriknya, juga untuk mendiversifikasi cadangan devisa. Misalkan saja China Investment Corporation (CIC) yang menandatangani perjanjian investasi senilai US$ 1,9 miliar atau sekitar Rp 19 triliun dalam format instrumen sejenis utang kepada PT Bumi Resources (BUMI).
Sebagai salah satu dari lembaga investasi terbesar dan terkemuka di dunia, CIC melihat prospek bisnis batubara yang menjanjikan di Indonesia. Manajemen BUMI dalam informasi tambahannya kepada BEI menyatakan transaksi tersebut tidak material karena berupa transaksi pembiayaan kembali (refinancing), sehingga investasi ini dianggap bukan pinjaman baru. Adapun sisa dana tersebut akan digunakan untuk ekspansi produksi batubara BUMI yang kini sebesar 60 juta ton menjadi 100 juta ton (2011-2012). Jaminan pinjaman tersebut berupa saham BUMI di perusahaan batubara (diperkirakan KPC dan Arutmin). Perusahaan lokal pun tak mau ketinggalan. Salah satunya PT AKR Corporindo (AKRA) yang saat ini sedang melakukan proses uji tuntas terhadap PT Anugrah Karya Raya, yang bergerak di sektor pertambangan. Aksi ini untuk mendukung ekspansi di masa yang akan datang. Pada 5 Mei lalu, AKRA melakukan perjanjian gadai saham PT Jakarta Tank Terminal (JTT) terkait dengan transaksi penjaminan fasilitas kredit US$ 60 juta.
Ketertarikan itu juga dipicu kinerja positif yang ditunjukkan beberapa emiten batubara di tanah air. Salah satunya saham PT Indo TambangRaya Megah (ITMG), yang pada semester pertama kemarin, juga cukup positif, dengan laba bersih naik 129%. Kemudian marjin usaha naik dari 19% ke 32%, sedangkan average selling price (ASP) naik dari US$ 60 ke US$ 79 per ton. Vice President, Research & Analysis Valbury securities Nico Omer Jonckheere masih memberi rekomendasi beli terhadap beberapa saham batubara, terkait leverage terhadap kenaikan harga batubara paling besar. Ia pun menargetkan harga ITMG dapat mencapai Rp 41.700. "Investor bisa buy on weakness di level Rp 24.200," jelasnya.
Saham lain yang disarankan Nico adalah PT Adaro Energy (ADRO), menyusul rencana perseroan untuk memperoleh pinjaman sebesar US$ 500 juta dari sindikasi 12 bank lokal dan asing serta kemungkinan pembelian 3 juta ton batubara ADRO oleh Indonesia Power untuk memenuhi kebutuhan 3.400 MW pembangkit listrik tahun depan. "Kami rekomendasikan beli dengan target harga mencapai Rp 2.675," ujarnya. Menurutnya, kinerja perseroan cukup posiitif, dengan laba bersih naik 1.507%, dengan marjin usaha naik dari 21,4% ke 38,2%. Selain itu, perseroan juga berencana mengakuisisi tambang batubara milik BHP Billiton dan menaikkan produksi menjadi 80 juta ton/tahun. sumber : inilah.com

baca selengkapnya ..
On Jumat, 13 Agustus 2010 0 komentar


9 Agustus 2010
permintaan batubara China diperkirakan akan mencapai 3180000000 ton tahun ini, meningkat sekitar 5% dari tahun lalu, menurut China Batubara Pengembangan Pasar Buku Biru 2010, bersama-sama diterbitkan oleh konsultan energi berbasis-Taiyuan Shanxi Fenwei Energi Consulting Co, Ltd dan Cina (Taiyuan) Pusat Batubara Exchange.

The increase will mainly come from the power industry, which is estimated to use 1.54 billion tonnes of coal, said Fenwei analysts that participated in compiling the book. Peningkatan tersebut terutama akan datang dari industri listrik, yang diperkirakan untuk menggunakan 1540000000 ton batubara, kata Fenwei analis yang berpartisipasi dalam penyusunan buku ini.

As the nation's economy further expands, demand for the fossil fuel will continue to increase over the next five years and hit 4 billion tonnes by 2015, over half of which will be used for power generation, according to the book. Sebagai ekonomi negara berkembang lebih lanjut, permintaan terhadap bahan bakar fosil akan terus meningkat selama lima tahun ke depan dan memukul 4000000000 ton pada tahun 2015, lebih dari setengah dari yang akan digunakan untuk pembangkit listrik, menurut buku itu.

The power industry is forecast to consume 2.27 billion tonnes by year 2015, while the demand for raw coking coal used for steel production is expected to reach a zenith of over 1.1 billion tonnes. Industri listrik diperkirakan akan mengkonsumsi 2270000000 ton pada tahun 2015, sementara permintaan untuk batubara coking mentah yang digunakan untuk produksi baja diperkirakan akan mencapai puncak lebih dari 1,1 miliar ton.

China's coal demand kept growing in the past five years, reaching 3.03 billion tonnes in 2009, an increase of nearly 40% from 2.17 million tonnes in 2005, mainly attributed to the fast expanding Chinese economy, noted Fenwei analysts. permintaan batubara China terus tumbuh dalam lima tahun terakhir, mencapai 3030000000 ton di tahun 2009, meningkat hampir 40% dari 2.170.000 ton pada tahun 2005, terutama disebabkan oleh perekonomian Cina berkembang cepat, mencatat Fenwei analis.

The demand is mainly from power, steel and building materials sectors, of which the power industry took up to 46.8% of the total, or 1.42 billion tonnes in 2009, while steel and building materials sector at 17.34% and 15.26%, respectively. Permintaan terutama dari kekuasaan, baja dan bahan bangunan sektor, dari yang industri tenaga mengambil hingga 46,8% dari total, atau 1420000000 ton di tahun 2009, sementara baja dan bahan bangunan sektor di 17,34% dan 15,26%, masing-masing.

By collaborating with China (Taiyuan) Coal Exchange Center, Fenwei's analysts and experts give a detailed analysis on the Chinese market and main coal-rich provinces, in addition to the comprehensive overview of the main coal-producing countries worldwide. Dengan bekerja sama dengan Cina (Taiyuan) Batubara Exchange Center, analis Fenwei dan ahli memberikan analisis rinci tentang pasar Cina dan propinsi kaya batubara utama, di samping gambaran yang komprehensif dari negara-negara penghasil utama batubara di seluruh dunia.

Besides elaboration on macro-environment and policy environment of Chinese coal industry, in-depth analysis is made on the Chinese coal industry operation status and economic effectiveness in 2009, in terms of coal production, transportation, trade, inventory and prices. Selain elaborasi pada lingkungan makro dan lingkungan kebijakan industri batubara Cina, analisis mendalam yang dilakukan pada industri batubara status operasi Cina dan efektifitas ekonomi pada tahun 2009, dalam hal produksi batubara, transportasi, perdagangan, persediaan dan harga.

Meanwhile, the book also analyzes the development in main coal-producing regions, including Shanxi, Inner Mongolia, Shaanxi, Henan, Shandong, Heilongjiang, Xinjiang, etc. Sementara itu, buku ini juga menganalisis pembangunan di daerah penghasil batu bara utama, termasuk Shanxi, Inner Mongolia, Shaanxi, Henan, Shandong, Heilongjiang, Xinjiang, dll

Fenwei provides global consulting solutions and products in business and engineering for coal industry as well as internet based Chinese coal information service and coal/coke exchange. Fenwei menyediakan solusi konsultasi global dan produk dalam bisnis dan teknik untuk industri batubara serta berbasis internet batubara layanan informasi Cina dan batubara / pertukaran coke.

baca selengkapnya ..
On Rabu, 11 Agustus 2010 0 komentar



NILAH.COM, Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menegaskan melalui PT Kaltim Prima Coal (KPC) Perseroan telah meraih kontrak batu Thermal dengan pelanggan besar asal Jepang seharga US$104 per ton FOB setara dengan 6322 GAR untuk pengiriman selama 12 bulan ke depan.
"Ini merupakan khabar gembira dan kami berharap harga ini dapat menjadi patokan bagi harga penjualan kami tahun ini," ungkap SVP Investor Relation BUMI Dileep Srivastava, Kamis (8/4).
Harga ini merupakan harga tertinggi yang pernah diraih Perseroan sejak 2008 dan merupakan harga jual pertama dalam tahun 2010, di mana 40% dari harga yang ditetapkan pada tahun 2009.
Sebelumnya dikhabarkan, Bumi Resources berhasil mengantongi kesepakatan untuk menjual batubara dengan sejumlah perusahaan utilitas Jepang seharga US$132 per ton. Bloomberg melaporkan level harga tersebut lebih tinggi 140% di atas rata-rata harga jual batubara oleh perseroan pada tahun lalu. [san/cms]

Foto : http://static.inilah.com/data/berita/foto/446251.jpg

baca selengkapnya ..
On 0 komentar


NILAH.COM, Taipei – Produsen listrik terbesar di Taiwan akan menggelar tender untuk pembelian batubara sebesar 1,05 juta metrik ton.
Taiwan Power Co, produsen listrik terbesar di pulau itu, akan membeli 1.05 juta metrik ton batubara untuk pengiriman antara Mei dan Juli. Demikian penawaran dari situs Pengadaan Sistem Informasi Pemerintah Taiwan. Adapun perusahaan tersebut membutuhkan batubara jenis Bitumen sebanyak 1,05 juta metrik ton dalam 15 kargo. Penawaran akan ditutup pada 27 April pukul 5 pm waktu Taiwan. [ast]

Foto : http://economy.okezone.com/read/2010/06/04/278/339544/2010-byan-patok-penjualan-batu-bara-16-juta-mt

baca selengkapnya ..
On 1 komentar



Anglo American Plc, pemilik saham di platinum terbesar dan produsen berlian, tengah mencari proyek listrik dan stasiun batubara yang mau dibeli di Indonesia, Australia dan Kolombia."Akuisisi yang masing-masing akan memproduksi minimal 3 juta metrik ton batubara yang siap dijual, dapat meningkatkan produksi Anglo untuk 140 juta ton pada tahun 2020," demikian diungkapkan Norman Mbazima, kepala unit batubara termal di tambang batu bara Landau di Afrika Selatan seperti dilansir Bloomberg. Anglo juga tertarik di Zimbabwe, Botswana dan Mozambik.
Fang Junshi, direktur jenderal departemen batubara Energi Nasional Administrasi, mengatakan di Beijing menguraikan, jadi yang disebut harga batubara thermal akan tetap kuat. Cina, konsumen terbesar dan produsen bahan bakar, bisa menjadi importir untuk tahun kedua Aglo karena disinyal mereka akan menutup tambang yang tidak aman lantaran ekonomi yang diprediksi akan tumbuh. Cina memproduksi sekitar 80 persen listrik dari batubara.
Anglo, dengan kepemilikan aset di Afrika Selatan sebesar 40%, diharapkan dapat mengangkat 16 juta ton batu bara dari negara tahun ini, hampir sama dengan 2009. Pengiriman ke India akan meningkat dari 4,9 juta ton tahun lalu. Sementara itu, saham Anglo American turun 2,01 rand, atau 0,6% menjadi 330,26 rand pada pukul 3:43 pm di perdagangan Johannesburg, dengan nilai transaksi sebesar 434 billion rand ($59.9 miliar). sumber : inilah.com

baca selengkapnya ..